14
October
October
Menjadi ibu baru memang seringkali membingungkan. Kondisi bayi baru lahir yang baru bagi Ibu seringkali membuat panik. Berikut ciri khas bayi baru lahir yang masih normal dan kapan Ibu boleh panik.
- 1. Fesesnya hitam dan sangat bau.
Umumnya, feses pertama bayi (mekonium)
berwarna hitam kehijauan, lengket dan cenderung bau seperti susu masam
atau basi. Mekonium ini sangat penting, sebagai indikator apakah
pencernaannya normal atau tidak. Boleh panik bila kondisi feses seperti
ini berlangsung hingga 48 jam. Kemungkinan ada gangguan dalam
pencernaannya atau kandungan zat besi yang terlalu tinggi.
- 2. Berat badan turun terus.
Bayi dilahirkan dengan membawa
‘tabungan’ cairan dan lemak, untuk membantu bayi menjalani masa
peralihan kehidupan di luar rahim. Lama-lama, ‘tabungan’ ini tentu akan
berkurang dan membuat berat badannya menjadi turun. Boleh panik bila
dalam satu dua minggu berat badan bayi tetap turun meski sudah mendapat
cukup ASI. Atau, bila bentuk feses bayi sangat cair.
- 3. Muntah setelah minum ASI.
Semua bayi akan memuntahkan sedikit ASI
setelah menyusu (gumoh). Biasanya, ini karena ia belum disendawakan.
Untuk membuatnya bersendawa: gendong bayi dengan posisi menghadap ke
tubuh Anda, biarkan kepalanya tersangga di pundak Anda. Bantu dengan
tepukan ringan di punggungnya. Boleh panik bila bayi Anda tetap muntah
meski tidak habis minum ASI, apalagi bila disertai diare.
- 4. Selalu bersin-bersin.
Tidak selamanya bayi yang bersin-bersin
pertanda ia akan flu atau sakit. Bersin juga merupakan salah satu proses
pematangan dari sistem respirasi atau pernapasan bayi. Kebiasaan ini
akan melegakan rongga hidung dan saluran napas dari berbagai sumbatan
dan partikel-partikel udara. Boleh panik bila bayi bersin-bersin diikuti
dengan demam atau muncul karena ia alergi pada sesuatu.
- 5. Menangis tiada henti.
Menangis merupakan salah satu cara bayi
berkomunikasi dengan Anda. Dia ingin memberitahu kalau lapar, haus, atau
merasa tidak nyaman. Boleh panik bila ia menangis kencang terus-menerus
selama beberapa jam, terutama pada sore hari. Kemungkinan ia terkena
kolik.
- 6. Enggan menyusu.
Bayi sedang dalam tahap belajar menyusu.
Lambat laun, Anda berdua akan menemukan posisi menyusu yang tepat dan
nyaman. Bila perlu, hubungi konsultan laktasi. Boleh panik bila bayi
tetap tidak mau menyusu lebih dari 3 hari. Bagaimana pun dia perlu
makanan atau asupan gizi dari ASI. Segera hubungi dokter.
- 7. Ubun-ubun berdenyut.
Ubun-ubun bayi berdenyut karena
belahan-belahan tulang tengkoraknya belum menyatu dan mengeras dengan
sempurna. Kira-kira setelah 2 tahun, denyut di ubun-ubun itu akan
hilang. Boleh panik bila ubun-ubunnya tampak cekung karena ini bisa jadi
gejala dehidrasi. Atau, kepalanya membengkak yang menunjukkan
kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan seperti meningitis. Jangan
ragu hubungi dokter.
- 8. Tali pusat basah atau lembab.
Tali pusat akan puput atau lepas dalam
waktu 1 hari sampai satu minggu setelah bayi lahir. Lalu lukanya akan
sembuh dalam waktu 15 hari. Selama proses ini, tali pusat tampak
berwarna cokelat dan sedikit berbau lembab. Karena itu kebersihannya
harus selalu dijaga agar tidak infeksi. Boleh panik bila bau yang
ditimbulkan tali pusat sangat menyengat yang menandakan infeksi, dan
umumnya akan diikuti dengan bengkak hingga mengeluarkan nanah. Segera
bawa ke dokter.
- 9. Wajahnya berjerawat.
Bintil yang muncul di daerah pipi,
hidung, dan dagu ini dinamakan Milia, namun sering disebut sebagai
“jerawat bayi”. Jerawat ini disebabkan hormon ibu yang masih ada dalam
tubuh bayi dan bisa terjadi sampai usia bayi 3-4 minggu. Kebanyakan akan
hilang dengan sendirinya saat bayi berusia 4-6 bulan. Boleh panik bila
Anda menemukan bintik putih ini muncul di sekitar mulut bayi. Bisa jadi
itu karena virus dan bisa mengganggu fungsi oralnya.
- 10. Air seni seperti berdarah.
Sistem tubuh pada bayi baru masih
dipengaruhi hormon estrogen dari ibu. Keberadaan hormon esterogen
tersebut akan menyebabkan bayi mengeluarkan bercak darah seperti haid
pada popoknya. Sejalan dengan menurunnya kadar hormon estrogen, kurang
lebih dalam waktu tiga minggu, air seni bayi pun tak berwarna merah
lagi. Boleh panik bila pendarahan ini terjadi lebih dari tiga minggu.
Bawa ke dokter untuk pemeriksaan pada vagina/penisnya, atau gangguan
pada saluran air seninya. Sebelumnya, cek juga pola BAB-nya, bisa saja
darah itu bersumber dari feses atau anusnya. Jika ya, ini berarti ada
gangguan dalam pencernaan atau anus bayi.
- 11. Kulit kering dan mengelupas.
Tidak sedikit bayi baru lahir yang
memiliki kulit kering, mengelupas, ruam kulit dan memiliki tanda lahir.
Bercak-bercak kebiruan di kaki dan tangan bayi juga merupakan hal normal
di minggu awal kelahiran bayi. Semua ini akan hilang dengan sendirinya.
Boleh panik bila kulitnya yang kering dan mengelupas berubah jadi
memerah dan membuat bayi rewel karena gatal. Ini pertanda bayi terkena
eksim.
Menjadi Ibu harus tenang dalam
mempelajari segala kondisi yang terjadi pada bayi. Sehingga bisa mencari
jalan keluar terbaik tanpa menjadi khawatir yang berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar